Syarat Iman Kufur Kepada Thaghut
Islam Tidak Akan Sah Tanpa Menolak Thaghut
Dalam ajaran Islam, tauhid adalah inti dari keimanan. Tauhid tidak hanya berarti mengesakan Allah, tetapi juga menolak segala bentuk thaghut yang menjadi penghalang ketaatan kepada-Nya. Menolak thaghut adalah syarat mutlak agar keislaman seseorang dianggap sah. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an:
“Tidak ada paksaan dalam agama. Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barang siapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 256)
Definisi Thaghut
Thaghut berasal dari kata thagha, yang berarti melampaui batas atau melanggar ketentuan Allah. Dalam terminologi Islam, thaghut mencakup segala sesuatu yang disembah, ditaati, atau diikuti selain Allah dengan kerelaan orang tersebut. Berikut adalah beberapa definisi thaghut yang dijelaskan oleh para ulama:
-
Ibn Qayyim Al-Jauziyah
Thaghut mencakup segala sesuatu yang disembah selain Allah, baik berupa berhala, jin, manusia, maupun sistem yang bertentangan dengan syariat Allah. -
Muhammad bin Abdul Wahhab
Beliau menyebutkan bahwa thaghut adalah segala sesuatu yang membuat manusia melampaui batas terhadap Allah, seperti para pemimpin zalim, penyembahan berhala, atau sistem hukum yang bertentangan dengan syariat. -
Definisi Umum
Thaghut mencakup:- Setan: Makhluk yang memalingkan manusia dari jalan Allah.
- Pemimpin Zalim: Orang yang membuat hukum yang tidak berdasarkan syariat Allah.
- Penyembahan kepada Selain Allah: Segala bentuk ibadah kepada makhluk, baik berupa manusia, berhala, atau lainnya.
- Sistem dan Ideologi yang Menentang Islam: Segala ideologi yang bertentangan dengan tauhid, seperti sekularisme, ateisme, atau ideologi lain yang menolak hukum Allah.
Menolak Thaghut sebagai Syarat Sah Islam
Penolakan terhadap thaghut adalah bagian dari syahadat Laa ilaaha illallah. Seseorang tidak bisa disebut Muslim jika ia hanya mengakui Allah tetapi tidak menolak thaghut. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwa iman yang benar harus mencakup:
- Ingkar kepada Thaghut: Menolak semua bentuk penyembahan, hukum, dan ketaatan yang tidak sesuai dengan syariat Allah.
- Beriman kepada Allah: Mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Allah berfirman:
“Dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah, dan jauhilah thaghut.’”
(QS. An-Nahl: 36)
Kesimpulan
Islam tidak akan sah tanpa penolakan terhadap thaghut. Setiap Muslim harus memahami bahwa syahadat tidak hanya mengandung afirmasi terhadap Allah, tetapi juga menuntut penolakan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan tauhid. Dengan menolak thaghut dan beriman kepada Allah, seseorang akan meraih keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Semoga kita semua termasuk golongan yang istiqamah dalam menolak thaghut dan memurnikan tauhid hanya kepada Allah.
.webp)
Komentar
Posting Komentar